About














Senin, 20 Januari 2014

STRUKTUR ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI DALAM PERUSAHAAN BISNIS

STRUKTUR ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI DALAM PERUSAHAAN BISNIS

Definisi Menurut Para Ahli : 
      Menurut Hebert A. Simon, Donald W. Smithburg, dan Victor A. Thompson, Organisasi adalah suatu sistem terencana mengenai usaha kerja sama dimana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban – kewajiban atau tugas – tugas untuk dilaksanakan.
Ada beberapa bagian dari organisasi, yaittu :
1.   The Operating Core. Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaai dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa.
2.   The Middle Line. Yang termasuk dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional.
3.   The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
4.   The Support Staff. Yang termasuk disini adalah orang – orang yang member jasa pendukung tidak langsung terhadap organisasi (orang – orang yang mengisi unit staff).
Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien. Struktur organisasi sehat berarti tiap – tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib. Sedangkan,  Struktur organisasi efisien berarti dalam menjalankan peranan tersebut masing – masing satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.

Elemen Utama Struktur Organisasi                             
1.   Kompleksitas
Kompleksitas struktur menggambarkan derajat diferensiasi dalam suatu organisasi, baik diferensiasi horizontal, vertical, maupun spasial.
a)      Diferensiasi Horizontal
Penyebab terjadinya diferensiasi horizontal adalah berkembangnya beragam unit dalam organisasi berdasarkan orientasi pekerjaan, sifat tugas – tugas didalamnya, serta latar pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas – tugas tersebut.
b)      Diferensiasi Vertikal
Diferensiasi horizontal dan vertical sebenarnya berhubungan erat. Meningkatnya diferensiasi horizontal biasanya selalu dibarengi dengan kebutuhan untuk mengontrol aktivitas yang kian beragam. Organisasi kemudian menambah lapisan pengawas atau supervisor ( untuk mengawasi lapisan pekerja) atau manajer (untuk mengawasi supervisor atau manajer level bawah). Hal ini dengan sendirinya menambah diferensiasi vertical. Jadi, diferensiasi vertical adalah gambaran dari lapisan – lapisan hierarki dalam organisasi.
c)      Diferensiasi Spasial
Diferensiasi spasial menggambarkan sejauh mana fasilitas dan personel organisasi tersebut secara geografis. Organisasi yang memiliki sejumlah kantor dan/atau personal yang tersebar dalam rentang geografis yang luas, tentunya akan menghadapi kompleksitas yang lebih tinggi daripada organisasi yang hanya berpusat pada satu atau beberapa lokasi.

2.  Fungsi atau Kegunaan Struktur dalam Organisasi
a.         Kejelasan Tanggungjawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggungjawab dan apa yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggungjawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
            b.         Kejelasan Kedudukan. Kejelasan Kedudukan seseorang dalam struktur organisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
c.         Kejelasan Uraian Tugas. Dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam mellaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.

3. Bentuk – Bentuk Struktur Organisasi
a.     Struktur Garis (sederhana)
Organisasi bentuk garis diciptakanoleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertical kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung ditujukan kepada atasan yang member perintah.
Ciri – cirri. Kesatuan perintah terjamin, pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan, organisasi tergantung pada satu pimpinan.
Kelebihan struktur garis : Karyawan akan lebih menyadari tugas, tanggung jawab, dan pekerjaan yang diembannya, karena struktur ini lebih mudah dimengerti.
Kekurangan struktur garis : kurang fleksibel dalam menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan ketika perusahaan menjadi lebih luas dan kompleks. Tugas karyaawan yang terbatas sejak awal menghalangi mereka mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan untuk meningkat ke posisi manajerial.

b.     Struktur Fungsional
Struktur Organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap baawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Cirri – cirri : Tidak menjamin adanya kesatuan perintah, Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi, penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama.
Kelebihan struktur fungsional : keahlian yang dimiliki oleh seorang spesialis fungsional. Keahlian ini memudahkan mereka dalam memecahkan masalah yang terjadi pada area tertentu yang berada di bawah wewenangnya.
Kelemahan struktur fungsional : kebingungan yang terjadi ketika karyawan memiliki dua atau lebih supervisor, kekurangan lain yaitu kemungkinan manajer untuk menghindari area yang mereka wewenangi secara fungsional, situasi yang mungkin berdampak negative bagi koordinasi aktivitas tertentu.

 4.  Faktor – Faktor Penyebab Perbedaan Struktur Organisasi
1.      Strategi Organisasi
Tidak dapat disangkal bahwa terdapat hubungan antara strategi organisasi dengan struktur yang digunakan untuk mencapainya. Keterkaitan itu lebih mudah dilihat dalam mengelola sebuah bisnis. Karena keterkaitan antara strategi dengan struktur yang akan digunakan. umumnya suatu organisasi memilih salah satu dari tiga bentuk strategi yaitu, strategi yang menuntut inovasi, strategi yang diarahkan kepada minimalisasi biaya atau ongkos, dan strategi yang sifatnya imitative.
2.       Besar – Kecilnya Organisai
Semakin banyak karyawan yang bekerja pada suatu organisasi, semakin kompleks pula organisasi tersebut. Demikian pula dengan pola pengambilan keputusan untuk kepentingan koordinasi dan pengawasan mengakibatkan makin banyak keputusan yang di ambil oleh kantor pusat organisasi yang bersangkutan.
3.      Teknologi yang digunakan
Berbagai studi yang dilakukan para pakar dan ilmuwan yang menunjukan dengan jelas teknologi yang digunakan dengan struktur organisai. Karena keterkaitan tersebut efektivitas kerja akan ditentukan oleh kesesuaian teknologi dengan struktur. Tiga kategorisasi yang dapat digunakan sebagai dasar pemikiran ialah kategori berdasarkan produk, analisis permasalahan, dan sifat teknologi yang digunakan.
4.      Kekuasaan dalam Organisasi
Dikaitkan dengan struktur, dapat dinyatakan bahwa baik karena seseorang merasa bahwa satuan tempatnya bertugas penting maupun karena keinginan untuk memupuk kekuatan atau kekuasaan. Seseorang yang menduduiki jabatan sebagai pimpinan akan berusaha agar satuan kerja yang dipimpinnya semakin kompleks.

Organisasi ini bertujuan untuk mencari keuntungan maka yang harus di perhatikan adalah :
1.      1. Pemasaran dan Penjualan
Seringkali perusahaan baru bangkrut karena divisi pemansaran dan penjualannya loyo. Banyak yang merasa mampu membuat solusi multimedia dan informatika membuat usaha namun setahun kemudian tutup karena tidak dapat proyek. Tugas divisi ini adlah melakukan riset pasar, promosi, mencari prospek klien, melakukan presentasi sampai dapat menghasilkan proyek untuk perusahaan.
2.      2. Produksi, Buatlah struktur organisasi yang tepat
Dalam perusahaan yang kita kelola harus mempunyai struktur organisasi yang jelas dan tepat agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3.      3. Administrasi dan keuangan
Divisi ini bertanggung jawab terhadap masalah legal, administrasi, penagihanm pembayaran, termasuk pembayaran gaji karyawan.

 Struktur dan proses mempengaruhi perilaku organisasi
Perilaku organisasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan teori, metode, dan prinsip – prinsip dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi budaya untuk mempelajari persepsi, nilai – nilai, kapasitas belajar, dan tindakan individu ketika bekerja dalam kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan, penganalisasian dampak lingkungan luar atas organisasi dan sumber daya manusia, misi, tujuan, dan strateginya.

Tujuan para manajer dalam setiap organisasi ialah mencapai perilaku yang dikoordinasikan sehingga organisasi tersebut dinilai efektif oleh mereka yang mengevaluasi hasilnya. Factor – factor utama yang menentukan perilaku individu dan kelompok adalah tugas dan hubungan wewenang. Oleh karena itu, manajer harus merancang struktur organisasi agar memudahkan komunikasi dai antara para pegawai.

KESIMPULAN
Organisasi adalah wadah kegiatan daripada orang – orang yang bekerjasama dalam usahanya mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, hubungan dan tata kerjanya. Itulah sebabnya struktur organisasi sangat diperlukan dalam sebuah organisasi yang baru dibentuk, dalam keadaan berkembang maupun yang sudah mapan.


DAFTAR PUSTAKA
Gibson, Ivancevich, Donnely. 1996. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta. Erlangga.
Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Sutarto. 1978. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.


Sumber internet :
website atau situs tersebut dikunjungi pada :
Tanggal           : 20 januari 2014
Pukul               : 20 : 30 WIB

Nama : Ridwan Friatmoko
Kelas   : 2KA19
NPM   : 16112318